Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis dengan tangannya
kemudian bersabda: “Ini jalan Allah yang lurus.” Lalu beliau membuat
garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda: “Ini adalah jalan-jalan
yang bercerai-berai (sesat) tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali
di dalamnya terdapat syaitan yang menyeru kepadanya.”
Selanjutnya beliau membaca firman Allah Jalla wa Jalla: “Dan bahwa (yang
Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia,
janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu
diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertaqwa” (Al-An’aam: 153)
(HR. Ahmad, Ad-Darimy dan Hakim)
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:
“Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan satu golongan di surga dan 70
golongan di neraka. Dan Nashrani telah berpecah belah menjadi 72
golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang
jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya ummatku ini pasti akan berpecah belah
menjadi 73 golongan satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka."
Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau
menjawab: ‘Al Jama’ah’." (HR. Ibnu Majah)
Dan sebagai hadits penegas tentang golongan mana yang masuk surga, maka dijelaskan dalam hadits berikut ini :
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “……………………………………..Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu, (yaitu) yang aku dan para sahabatku berjalan di atasnya.”(HR.Tirmidzi)
Dari hadits-hadits diatas telah jelas bahwa golongan yang selamat
(Al-Firqatun Najiyah) adalah orang-orang yang dengan hati-hati dan tekun
mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya,
sementara yang selain itu adalah termasuk golongan yang tidak selamat.
Ada beberapa contoh-contoh mengenai golongan yang tidak selamat ini, diantaranya :
- Para ahlul bid’ah, yaitu mereka yang membuat
syari’at-syari’at baru dalam agama, dan menganggap baik sebuah
urusan/ibadah, padahal asalnya bukan dari Islam.
- Para pelaku kultus, yaitu mereka yang terlalu
mengkultuskan beberapa individu-individu ulama dan terlalu mencintainya
melebihi cintanya kepada Allah dan rasulNya
- Para ahli filsafat, yaitu mereka yang terlalu
mengedepankan logikanya, sehingga mereka menganggap Allah dan makhlukNya
merupakan satu kesatuan.
- Para pelaku dan pengikut nabi palsu (Ahmadiah, Lia aminuddin, musailamah, dll)
- Para pencaci sahabat radhiAllahu ‘anhum
- Dan lain-lain, yang tidak sesuai dengan apa yang
dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dan para sahabatnya.
wAllahu a’lam bishshawwab.
Sumber : http://kamimuslimsejati.blogspot.com/2012/07/islam-terpecah-menjadi-73-golongan.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !