Sports
Arsenal Bidik Pemain Muda Beruang Merah
Arsenal dikabarkan akan mengajukan tawaran kepada bintang muda CSKA Moskow Alan Yelizbarovich Dzagoev. Gelandang serang tersebut dianggap sebagai salah satu talenta yang bersinar di ajang Euro kali ini, demikian diberitakan Bleacher Report.
Dzagoev diyakini dapat mengatasi kebutuhan skuad The Gunners, ia memiliki kecepatan, teknik yang baik dan naluri mencetak gol yang tinggi. Sehingga Wenger dapat menggunakan bakat dan kreativitasnya untuk menambah daya gedor dari lini tengah.
Namun, Dzagoev harus berpikir ulang sebelum menerima pinangan Arsenal, atau klub Premier League lainnya. Pasalnya, sejumlah pemain berbakat Beruang Merah justru tampil mengecewakan usai bergabung dengan klub Inggris, seperti Yuri Zhirkov, Romawi Pavlyuchencko, Diniyar Bilyaletdinov dan Andrei Arshavin, meskipun mereka memiliki kemampuan alami.
Arshavin khususnya, merupakan salah satu contoh utama. Ia bergabung ke Emirates pada musim dingin 2009 dengan nilai 15 juta pounds. Namun, Shava –sapaan Andrei Arshavin, gagal menunjukkan performa terbaiknya sehingga ia harus rela dipinjamkan ke mantan klubnya Zenit St. Petersburg.
Namun, kehadiran Dzagoev tampaknya akan membuat sesak lini tengah skuad Wenger. Sebab, Arsenal telah memiliki Aaron Ramsey, Jack Wilshere dan Francis Coquelin. Trio muda yang mampu membangun diri mereka sebagai tim reguler.
Setelah mendatangkan pemain andalan FC Köln Lukas Podolski, Arsenal harus membuat keputusan untuk lini tengah. Entah menambah pemain kreatif, pemain bernaluri bertahan atau memanfaatkan sumber daya yang ada, demi meningkatkan kinerja tim musim depan.
Scommessopoli di Mata Maradona
Setelah skandal Calciopoli pada 2006 lalu, Italia kembali diguncang isu judi dan pengaturan skor yang telah menyeret belasan pemain Italia. Skandal ini terkuak menyusul tertangkapnya seorang Bandar judi asal Singapura yang kemudian membeberkan keterlibatan sejumlah pemain dan beberapa laga yang dituding telah diatur.
Menyikapi problematika ini, Maradona yang sempat jadi salah satu pelaku sepakbola Italia bersama Napoli di era 80an, mengaku kecewa. Dia menilai, para pemain seharusnya berorientasi pada prestasi, bukan uang semata.
“Di masa saya, ada tipe lain dari sepakbola. Kami bermain dengan kaki dan kepada lalu terhubung dengan hati nurani. Kami tertawa, bersukacita bahkan menangis demi klub. Namun, kini banyak pemain justru berorientasi pada uang. Ini jelas merusak nilai olahraga ini,” ujar Maradona dikutip L’espresso, Jumat (8/6/2012).
“Maradona turun ke lapangan hanya untuk kepuasan bermain dan bergembira dengan fans. Sepakbola adalah olahraga, anda bisa menang atau kalah. Akan tetapi, anda tidak boleh tergoda dengan uang,” sambung pria yang kini menjabat pelatih klub Al Wasl di Dubai.
“Jika saya diminta untuk menjual pertandingan? Tidak akan, saya akan langsung menendang mereka keluar. Anda tidak bisa mengecewakan fans yang mengorbankan diri mereka dan menangis untuk anda. Skandal ini sangat menyakitkan, terutama buat generasi muda yang memimpikan jadi seorang pemain juara,” pungkasnya.
Harapan Messi untuk Tito
Tito dijadwalkan akan mengambil alih posisi Pep Guardiola pada tanggal 1 Juli mendatang. Messi juga berharap semua aspek yang ada di Barcelona tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Tito nantinya.
“Saya akan tetap bersama Barcelona dan saya harap semuanya masih tetap sama, meskipun tanpa adanya Pep. Tito memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan Pep, namun saya berharap dia akan tetap mengisi posisi pelatih ini dalam waktu yang lama,” ujar Messi, seperti dilansir Soccerway, Kamis (7/6/2012).
Messi juga membeberkan perasaannya saat Pep memutuskan untuk mengakhiri masa kepelatihannya bersama Barca. Pemain internasional Argentina ini merasa Pep telah banyak membantunya untuk meningkatkan kualitas bermainnya.
“Guardiola telah membantu saya untuk meningkatkan kualitas saya sebagai pemain, khususnya secara teknik. Dia menjelaskan banyak hal kepada saya, terutama tentang sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” lanjutnya.
“Saat itu merupakan minggu yang sulit bagi saya. Kami kalah dari Real Madrid, tereliminasi dari Liga Champions, dan juga kabar hengkangnya Pep. Semua itu sangat berat bagi saya,” tandas pemain berusia 25 tahun itu.
KPSI & PSSI Berdamai, AFC Lega
KUALA LUMPUR – Akhirnya, PSSI dan KPSI sudah berdamai
di bawah pengawasan AFC. Praktis, wakil presiden AFC HRH Prince Abdullah
mengaku senang kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan ini.
Sebagaimana diberitakan situs PSSI-Football, beberapa pihak seperti PSSI, ISL, dan KPSI menandatangani nota kesepahaman (MOU) di markas AFC Kuala Lumpur, Malaysia,
Abdullah berterima kasih karena semua pihak telah menandatangani nota kesepahaman ini. “Ini demi kebaikan sepakbola Indonesia dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang dan FIFA, yang sudah mempercayai AFC untuk mengakhiri masalah ini,” kata Abudllah, dilansir dari situs AFC, Kamis (7/6/2012).
“Ini merupakan lembaran baru untuk sepakbola Indonesia dan kesempatan untuk menyampingkan perbedaan pribadi dan politik demi sepakbola. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan AFC siap membantu untuk membuat kompetisi liga tertinggi yang baru di Indonesia,” lanjutnya.
AFC sangat yakin, MOU ini sudah sesuai dengan keinginan FIFA. AFC melanjutkan, semua kompetisi sepakbola di Indonesia, akan berada dalam satu naungan yakni PSSI. “Kami percaya MOU ini sudah sesuai dengan keinginan FIFA, sementara semua kompetisi sepakbola Indonesia berada dibendera PSSI,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan situs PSSI-Football, beberapa pihak seperti PSSI, ISL, dan KPSI menandatangani nota kesepahaman (MOU) di markas AFC Kuala Lumpur, Malaysia,
Abdullah berterima kasih karena semua pihak telah menandatangani nota kesepahaman ini. “Ini demi kebaikan sepakbola Indonesia dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang dan FIFA, yang sudah mempercayai AFC untuk mengakhiri masalah ini,” kata Abudllah, dilansir dari situs AFC, Kamis (7/6/2012).
“Ini merupakan lembaran baru untuk sepakbola Indonesia dan kesempatan untuk menyampingkan perbedaan pribadi dan politik demi sepakbola. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan AFC siap membantu untuk membuat kompetisi liga tertinggi yang baru di Indonesia,” lanjutnya.
AFC sangat yakin, MOU ini sudah sesuai dengan keinginan FIFA. AFC melanjutkan, semua kompetisi sepakbola di Indonesia, akan berada dalam satu naungan yakni PSSI. “Kami percaya MOU ini sudah sesuai dengan keinginan FIFA, sementara semua kompetisi sepakbola Indonesia berada dibendera PSSI,” tandasnya.
Berita Terbaru Insya Allah Akan saya update setiap hari, mohon dukungan untuk mengembangkan blog ini ..
BalasHapus